Kilasinspirasi.my.id-Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Alaudin-Pettarani, Kota Makassar, Kamis (24/04/2025), sebagai prakondisi menuju Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional. Massa aksi membawa spanduk tuntutan dengan tulisan “Adili Jokowi dan Rakyat Bersatu Gulingkan Rezim Prabowo-Gibran”.
Dalam aksi tersebut, massa aksi mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (RUU PRT), mewujudkan upah layak bagi pekerja, menghentikan PHK massal, menghapus sistem outsourcing, mencabut UU Omnibus Law, dan mewujudkan pendidikan gratis.
Jenderal lapangan Doni menyatakan bahwa tuntutan “Adili Jokowi” dan “Gulingkan Rezim Prabowo-Gibran” merupakan bentuk kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat. Menurut Doni, pemerintahan Jokowi telah merusak demokrasi dan konstitusi, serta melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Sementara itu, tuntutan “Gulingkan Rezim Prabowo-Gibran” didasarkan pada kekecewaan terhadap beberapa kebijakan, seperti pengesahan UU TNI dan RUU Polri. Doni menilai bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran tidak merepresentasikan keberpihakan terhadap rakyat.
Dalam aksi tersebut, GRD mengangkat isu “Adili Jokowi dan Rakyat Bersatu Gulingkan Prabowo-Gibran” dengan delapan tuntutan, yaitu:
1. Cabut UU TNI dan kembalikan tentara ke barak.
2. Tolak RUU Polri.
3. Tolak PHK massal.
4. Hapuskan outsourcing.
5. Wujudkan upah layak bagi buruh/pekerja.
6. Tolak RUU Keamanan Nasional.
7. Cabut UU Omnibus Law.
8. Wujudkan pendidikan gratis